Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) adalah sebuah kompetisi riset bergengsi skala nasional yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menumbuhkan budaya penelitian di kalangan siswa-siswi madrasah, sekaligus mendorong pencapaian hasil penelitian yang berkualitas.

Pada tahun 2024, ajang kompetisi ini diikuti oleh 7.962 proposal dari jenjang MTs dan MA di seluruh Indonesia. Dan MAN 2 Kota Madiun menjadi satu-satunya madrasah aliyah se-karesidenan Madiun yang lolos pada tahap 30 besar nasional.

Melalui program ini tim MYRES MAN 2 Kota Madiun berhasil kembangkan sebuah inovasi baru berupa terapi okupasi jiwa untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) melalui proyek “ECO-BAK”. Terapi okupasi jiwa merupakan sebuah psikoterapi suportif yang diimplementasikan dengan memberikan aktivitas kepada para pasien.

Dengan Ketua tim, Muhammad Luthfi Bahrudin, bersama anggota tim lainnya Siti Munawarotul Fauziah dan Hannidha Nasya Aulia Achmad, didampingi guru pembimbing Nurhuda, telah merealisasikan program ini dengan lancar dan terstruktur.

Diikuti 30 orang pasien dengan melibatkan dua kegiatan terapi okupasi yaitu pembuatan batik ecoprint dan batako, kegiatan riset ini dilaksanakan di Lembaga Sosial Kemasyarakatan Rehabilitas Assifa yang berada di Dusun Berjing, Ds. Cepoko, Kec. Ngrambe, Kab. Ngawi, Jawa Timur.

Proyek penelitian berbasis pengabdian masyarakat yang dijalankan oleh tim MYRES MAN 2 Kota Madiun ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kesembuhan ODGJ dengan pendekatan yang lebih kreatif dan produktif. Dilaksanakan selama periode Juli hingga Agustus 2024, dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi terapi okupasi melalui media ecoprint dan batako serta bagaimana dampak terhadap peningkatan produktivitas dan kesehatan pasien.

Terdapat lima tahapan dalam penelitian ini diantaranya : tahapan observasi masyarakat sasaran, tahapan penentuan sasaran program, tahapan persiapan alat dan bahan, tahapan penerapan “ECO-BAK” dan tahapan monitoring dan evaluasi program yang dilakukan oleh para pengurus lembaga yang memahami kondisi pasien.

Luthfi selaku ketua tim dalam riset ini mengatakan, “Berdasarkan hasil olah data, menunjukkan bahwa pemberian terapi okupasi jiwa melalui “ECO-BAK” (Ecoprint dan Batako) dapat menjadi media dalam meningkatkan kesembuhan ODGJ. Hal ini dibuktikan dengan adanya respon positif yang substansial dari para pasien terhadap indikator kesehatan jiwa pasca pelaksanaan program terapi okupasi.”

Selain itu, program ini dapat berdampak pada bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi diantaranya : 1) Sebagai alternatif terapi okupasi dengan menghadirkan akivitas yang positif bagi para pasien ODGJ dalam mencapai kesehatan fisik dan mental, 2) Sebagai media dalam meningkatkan citra diri dalam masyarakat, 3) Memberikan keterampilan lifeskill  kepada para pasien sehingga dapat memiliki bekal keterampilan untuk menjalani kehidupan normal dalam masyarakat, 4) Meningkatkan kreativitas (creativity) dan inovasi (inovation) serta dapat mengaktifkan kembali kinerja otak, sehingga dapat membangun produktivitas kerja para pasien, 5) Memberikan ruang bagi para pasien ODGJ untuk mengekspresikan imajinasinya ke dalam produk nyata yang bernilai ekonomis, 6) Menyediakan outlet yang konstruktif bagi pasien untuk menyalurkan stres dan perasaan negatif, dan 7)  Memberikan peluang wirausaha (entrepreneurship)  kepada para pasien sehingga dapat mencapai kemandirian ekonomi.

Madiun, 19 Agustus 2024