Kota Madiun – Kantor Kementerian Agama Kota Madiun menggelar kegiatan Dialog Kinerja Penyusunan Pagu Anggaran Ditjen Bimas Islam Tahun Anggaran 2026, bertempat di Aula Al-Ikhlas II. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh stakeholder Bimas Islam, baik dari unsur kantor maupun Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Madiun.
Dalam sambutannya, Kasubbag TU, Agus Burhani, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang koordinasi penting dalam penyusunan dan sinkronisasi pagu anggaran di lingkungan Ditjen Bimas Islam.
“Kami mengundang seluruh stakeholder Bimas Islam untuk menyamakan persepsi dan memastikan kesiapan dalam penyusunan pagu anggaran tahun 2026. Secara teknis, nanti akan dipandu oleh teman-teman perencana,” ungkapnya. Ia juga menambahkan beberapa informasi penting terkait kebijakan baru pada tahun mendatang. “Satgas Halal yang semula berada di Sekjen akan dialihkan ke Bimas Islam,” jelasnya.
Sementara itu, Kakankemenag Kota Madiun, Zainut Tamam, dalam arahannya menyampaikan bahwa proses penyusunan pagu harus dilakukan dengan cermat dan efisien. “Biasanya, pagu definitif tidak jauh berbeda dari pagu indikatif, kecuali ada kebijakan efisiensi seperti tahun ini. Karenanya, setiap satuan kerja harus memanfaatkan anggaran secara optimal, terutama untuk pemeliharaan sarana dan prasarana,” tuturnya.
Beliau juga memberikan kabar baik bagi jajaran KUA. “Insyaallah tahun 2027 KUA Manguharjo akan memiliki kantor baru. Ini bagian dari komitmen kita untuk terus meningkatkan fasilitas dan pelayanan publik yang baik,” ujarnya.
Kakankemenag menegaskan, bahwa seluruh program harus diarahkan pada peningkatan pelayanan keagamaan yang berdampak langsung kepada masyarakat. “Fasilitas umum kantor harus bagus, pelayanan keagamaan harus berdampak. Itulah esensi dari penggunaan anggaran negara,” tegasnya.
Menambahkan penjelasan teknis, JFT Perencana, Yaenuri Inung Rachmawati menyampaikan bahwa penyusunan pagu anggaran harus selesai bulan ini. “KUA sudah bisa mulai menyusun TOR dan RAB sesuai kebutuhan, agar proses pengajuan berjalan tepat waktu,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh stakeholder Bimas Islam Kemenag Kota Madiun dapat menyusun perencanaan anggaran yang lebih matang, transparan, dan berorientasi pada peningkatan kualitas layanan keagamaan bagi masyarakat. (Humas)